Agar tidur yang kita lakukan bernilai pahala, sebaiknya mulai kita kenali waktu-waktu tidur terbaik dan terburuk yang harus dihindari menurut kebiasaan Rasulullah.
Pada saat apakah Anda memutuskan untuk tidur? Saat lelah, mengantuk atau memang ingin tidur saja? Tahukah Anda, tidur dalam Islam bisa bernilai pahala asalkan dikerjakan pada waktu-waktu yang memang dianjurkan.
Tidak hanya itu saja, pemilihan waktu tidur yang tepat juga dapat mendatangkan manfaat bagi kesehatan tubuh. Sebaliknya, tidur pada waktu yang dilarang dapat mendatangkan keburukan pada pelakunya.
Nah, agar tidur yang kita lakukan bernilai pahala, sebaiknya mulai kita kenali waktu-waktu tidur yang terbaik dan terburuk yang seharusnya dihindari menurut kebiasaan Rasulullah.
Simak ulasannya.
Waktu Tidur Terbaik Menurut Rasulullah
Ada tujuh kebiasaan tidur sehat ala Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam yang bisa ditiru. Sudah terbukti, dengan kebiasaan tersebut, Rasulullah selama hidupnya hanya mengalami dua kali sakit.
Selain itu, seperti firman Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam adalah sebaik-baik uswah hasanah (teladan).
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.“
Nah berikut ini 7 waktu tidur terbaik ala Rasulullah SAW yang bisa diteladani:
1. Tidur Siang Sejenak
Rasulullah hanya menganjurkan jika tidur siang hanya sejenak saja. Diriwayatkan dari Anas r.a, Nabi Muhammad Saw bersabda: “tidur sejenaklah kamu sekalian disiang hari, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang sejenak.” (H.R. Abu Nu’aim).
2. Tidak Tidur Sebelum Isya
Hadis dari Abu Barzah ra, dia berkata, “Bahwasanya Rasulullah SAW tidak menyukai tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang sesudahnya.” (HR. Bukhari).
3. Tidur pada Awal Malam dan Bangun pada Akhir Malam
Aisyah ra berkata, “Beliau tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam kemudian melaksanakan shalat.” (Muttafaq Alaih).
4. Tidur Qaylulah
Qaylulah artinya adalah sedikit. Maksudnya yaitu rasulullah kebiasaan waktu tidur beliau adalah selama 10 menit setelah waktu dzuhur.
Waktu tidur tersebut sangatlah dianjurkan karena bisa meregangkan otot dan memulihkan kembali stamina tubuh kita. Jika biasanya diistilahkan dalam bahasa kerennya yaitu power snap, yakni waktu tidur yang singkat juga efektif.
Tidak hanya pada saat usai waktu dzuhur saja, sebutan qaylulah juga bisa ditempatkan pada saat waktu tidur sebelum melaksanakan shalat tahajud di pertengahan malam. Rasulullah sendiri pun kebiasaan beliau adalah melakukan tidur semacam ini, yaitu setelah dzuhur sejenak juga saat melaksanakan qiyamul lail.
Waktu Tidur Terburuk Menurut Rasulullah
Tidur juga dapat merevitalisasi kulit tubuh dan menyegarkan jiwa. Namun, ternyata menurut Rasulullah, Ada lima waktu tidur terburuk yang harus dihindari.
1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh
Tidur di pagi hari akan membahayakan kesehatan tubuh. dr. Kevin Adrian Djantin menjelaskan bahaya kesehatan dari tidur di pagi hari. Bahaya kesehatan tersebut bisa menyebabkan diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kurangnya perhatian dan perubahan suasana hati.
Selain tidak sehat, Nabi Muhammad SAW tidak menganjurkan tidur setelah sholat subuh atau pagi hari. Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu’anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ya Allah, berkahilah Umatku pada pagi hari” (HR. Abu Dawud 3/517, Ibn Majah 2/752, Ath-Thayalisi Hal 175, dan Ibn Hibban 7/122 dan sanad yang shahih).
Dalam kitab Madarijus Salikin, Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, beliau berkata: Termasuk hal yang makruh bagi orang shalih. Karena tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, waktu tersebut sangat berharga sekali.
Pagi hari adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Selain itu, pagi juga waktu diturunkan rezeki, turunnya keberkahan, dan awal dari bergulirnya hari dan melakukan segala kegiatan hari itu sehingga pagi tersebut menjadi waktu mahal tersebut.
2. Tidur Setelah Shalat Ashar Menjelang Magrib
Banyak fakta yang menjelaskan bahwa tidur setelah shalat ashar atau hendak menjelang maghrib dapat membahayakan kesehatan tubuh. Jika seseorang tidur pada waktu itu akan merasakan pusing, linglung, hingga badan terasa sakit.
Hal itu terjadi karena berubahnya ritme sirka dian tubuh berpengaruh besar pada jalannya berbagai fungsi dan organ tubuh secara otomatis.
Diriwayatkan Imam Abu Bakr Al-Marrudzi Rahimahullah, bahwa Imam Ahmad pernah berkata: “tidak disukai (makruh) bagi seseorang tidur setelah ashar, dikhawatirkan membahayakan (kewarasan) jiwanya.”
Penjelaskan tersebut menegaskan jika terlalu sering tidur di sore hari akan membuat jiwa atau akalnya semakin buruk.
3. Tidur Sebelum Shalat Isya
Tidur sebelum shalat Isya hingga terbitnya fajar, tidak dianjurkan rentan tidur yang terlalu lama. Penelitian Stephanie Rek dari Universitas Oxford mengemukakan tidur lebih dari 9 jam bisa mengakibatkan mimpi buruk.
Mimpi buruk terjadi karena rentan dalam waktu tersebut mata bergerak cepat dengan begitu mimpi buruk memungkinkan bisa terjadi. Seorang muslim paling cepat tidur pada saat jam 08.00 atau setelah melaksanakan shalat isya. Kemudian bangun melaksanakan shalat shubuh pada pukul 04.30 artinya tidur yang dijalani sekitar 8 jam 30 menit.
Diriwayatkan dari Abu Barzah r.a: “Bahwasannya Rasullah Saw. Bersabda: “Rasullah membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan: “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya“.
4. Tidur Setelah Selesai Makan
Tidur setelah makan tidak dianjurkan karena pencernaan tidak berjalan maksimal. Hal ini dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Tidur setelah makan dapat meningkatkan resiko mengalami serangan serukian terjadi karena kerasnya kerja sisem percernaan.
Hal ini juga berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Kadar gula darah dan kolestrol yang dapat memicu terjadinya stroke. Dari Aisyah, radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: “Janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.” (H.R. Abu Nu’aim).
5. Tidur Sepanjang Hari
Tidak baik tidur sepanjang hari, kecuali dalam keadaan dan kondisi yang tidak memungkinkan seperti sakit. Banyak tidur dapat mematikan hati, menimbulkan kemalasan, dan gangguan kesehatan tubuh. Terlalu banyak tidur juga tidak dianjurkan dalam Islam dan hukumnya makruh.