Alat Musik Tradisional Aceh

Alat Musik Tradisional Aceh

Diposting pada

Simak Yuk! – Alat Musik Tradisional Aceh | Nanggroe Aceh Darussalam ialah propinsi yang terdapat paling barat dari Negara Indonesia. Kota yang dipanggil dengan Serambi Mekah sebab adalah jalan masuk serta menebarnya agama Islam di Indonesia ini simpan kekayaan budaya yang paling mempesona.

Antara kebudayaan itu tentunya alat musik tradisional Nanggroe Aceh Darussalam diantaranya. Di bawah ini ada banyak alat musik tradisional aceh, yakni seperti berikut:

10 Daftar Alat Musik Tradisional Aceh

Bereguh

Alat musik tradisional dari aceh bereguh

Bereguh ialah instrumen termasuk juga tipe alat musik tiup tradisional yang dibuat dari sundul kerbau. Alat musik tradisional Bereguh ialah alat musik tradisional asli dari suku Aceh. Pemakaian instrumen ini menyebar di semua Aceh, khususnya Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara.

Di masa lampau, instrumen ini biasanya dipakai untuk perlengkapan yang dipakai dalam memburu. Dalam beru bereguh dipakai untuk alat untuk melakukan komunikasi signal transisi di antara sama-sama pemburu.

Bijih dipakai dengan tiup pada ujung instrumen yang meruncing serta meliuk, tetapi, tenggang suara yang bisa dibuat oleh alat musik ini biasanya terbatas serta benar-benar bergantung pada tehnik yang dipakai oleh blower dalam memainkannya.

Serune Kalee

Serune Kalee diketahui di sejumlah wilayah di Aceh, khususnya di wilayah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, serta Aceh Barat. Alat musik serune Kalee ialah alat musik tradisional Aceh yang mempunyai susunan yang seperti dengan klarinet. Serune Kalee disebutkan trompet ciri khas Aceh.

Umumnya alat musik tersebut dimainkan untuk instrumen penting dalam atraksi musik tradisional di Aceh serta tidak berdiri dengan sendiri. Waktu dimainkan, serune Kalee ditemani oleh Geundrang, rapai serta instrumen tradisional yang lain.

Tambo

tambo aceh

Tambo ialah alat musik tradisional Aceh yang pada jaman kuno, Tambo berperan untuk alat komunikasi tradisional untuk mengidentifikasi waktu sholat mendatang serta untuk kumpulkan masyarakat ke Meunasah (tempat beribadah buat umat Islam) untuk mengulas permasalahan dalam suatu desa.

Bahan tambo dibuat dari tangkai iboh, kulit sapi, serta rotan untuk alat pengenduran kulit. Memiliki bentuk seperti drum serta dimainkan dengan dipukul.

Kecapi Aceh

Kecapi aceh

Kecapi ialah instrumen tradisional yang dari wilayah Tamiang, kabupaten Aceh Timur. Alat ini memerlukan bahan baku dari bambu dipilih serta cukup tua. Tipe bambu yang dipakai ialah olog reglu serta oloh untungnya. Alat ini ialah permainan tunggal yang diusung di teras untuk selingan sesudah usai kerja. Beberapa pemain kecapi umumnya terbagi dalam wanita.

Alat ini dikelompokkan jadi alat ideopon sebab talinya dibuat dari bambu. Nama alat musik harpa ini sudah lama lahir, peluang alat ini di-import untuk transliption semasa masa Hindu atau pedagang Islam.

Genggong

Genggong

Genggong termasuk juga idiofon yang dimainkan dengan menuai. Alat musik genggong terbuat dari bambu, daun palem, kayu, atau logam, yang dimainkan dengan menggenggamnya bertambah dekat ke rongga mulut.

Selanjutnya menarik senar (tali) yang tersambung dengan lidah yang bergetar pada instrumen, atau menuai lidah bergetar berbentuk lamela logam sedang mulut pengguna berperan untuk resonator.

Rapai

alat musik tradisional aceh rapai

Rapai ialah alat musik perkusi tradisional Aceh yang termasuk juga dalam keluarga drum frame, yang dimainkan dengan dipukul dengan tangan tanpa ada memakai tongkat. Alat musik ini seringkali dipakai pada upacara tradisional di Aceh seperti upacara perkawinan, rasul sunat, pasar malam, tarian pendamping, peringatan, ulang tahun dan lain-lain.

Perlu diketahui, rapai dibawa oleh seorang penyiar Islam dari Baghdad namanya Syeh Rapi (sebagian orang menjelaskan Syeh Rifai) serta dimainkan untuk kali pertamanya di Ibukota Kerajaan Aceh, Banda Khalifak (saat ini Gampong Pandee, Banda Aceh) seputar era ke-11.

Disamping itu, rapai juga dimainkan dalam ansambel yang terbagi dalam 8 sampai 12 pemain yang disebutkan crew rapai serta dipertemukan dengan instrumen lain seperti serune kalee atau kangen buluh.

Permainan ansambel rapai bisa capai pendengaran dari jauh sebab pantulan pantulan serta tidak membutuhkan mikrofon untuk tiap performa serta pada malam hari di wilayah pedesaan bisa capai pendengaran dari jarak 5-10 km.

Geundrang

geundrang

Geundrang ialah alat musik tradisional yang dari Aceh, yang umum diketemukan di wilayah Aceh Besar, Pidie, serta Aceh Utara. Instrumen ini berupa silindris dengan panjang 40-50 cm serta diameter 18-20 cm.

Dibuat dari kulit nangka, kulit kambing, kulit sapi tipis, atau rotan. Di ujung ke-2 diberikan kerincingan hingga waktu ditalu akan keluarkan suara berderak. Instrumen ini bisa didengar dari jarak 3-4 km.. Dalam musik tradisional Aceh, geundrang berperan untuk pelengkap tempo.

Geundrang tidak mempunyai rasio hingga warna suara bergantung pada tarikan kulit yang ketat. Instrumen ini bisa dimainkan dengan duduk bersila, berdiri, atau tersampir. Geundrang dipukul dengan tongkat di tangan kanannya. Tongkat dipukul dengan ujung bengkok hingga membuahkan suara tajam pendek. Untuk membuahkan suara yang moderat, pakai bagian atau pinggir.

Untuk membuahkan bass, pencet bagian kiri geundrang memakai tangan kosong Anda. Suara berderak dibuat dengan pertolongan pukulan di bagian geundrang yang diberikan pada mainan kerincingan.

Canang

Anda bisa mendapatkan canang di komune Tamian, Gayo, Aceh, serta Alas. Orang Aceh bertambah dekat menyebutkan instrumen ini untuk “Canang Trieng”. Bentuk canang bundar seperti gong, tapi ukurannya condong bertambah kecil. Pemakaiannya tidak sama. Bila gong umumnya digantung, tapi canang ditempatkan di lantai.

Canang seringkali dipakai untuk menemani tarian tradisional. Warna alat musik tradisional Canang ialah kuning, sebab dibuat dari kuningan. Kecuali untuk iringan tarian tradisional dari musik canang dipakai untuk memberi pemberi tanda, buat beberapa orang di satu wilayah untuk bergabung di pusat alun-alun.

Pekerjaan pengumpulan ini berkaitan dengan pemberian info / kabar dari penguasa / raja. Juga bisa dengan menemani kedatangan raja atau penguasa yang lain ke wilayah itu.

Arbab

Arbab ialah alat musik tradisional, yang dari Nanggroe Aceh Darussalam. Alat musik arbab dibuat dari benang, kayu, tempurung kelapa dan kulit kambing. Arbab ini masuk di instrumen dawai. Instrumen ini dibuat dari dua sisi penting.

Sisi penting, “batok kelapa, kayu, serat senar, serta kulit kambing” yang dinamakan “arbab”. Sisi ke-2 ialah berbentuk busur yang dipakai untuk busur serta disebutkan Go arbab. Bahan pembikinannya sendiri datang dari serat tanaman, kayu atau rotan.

Alat musik tradisional arbab ini termasuk juga dalam barisan alat musik cordophones. Di masa lampau, arbab dipakai untuk maksud menemani lagu-lagu tradisional dari wilayah sekelilingnya.

Alat musik arbab umumnya dimainkan dengan alat musik lain termasuk juga rapai. Arbab mempunyai peranan untuk instrumen media penting, serta membawakan lagu. Umumnya, orang bermain arbab cuma di pesta-pesta orang, untuk selingan komune serta kesibukan pasar malam.

Rebana Kompang

rebana kompang

Rebana satu diantara alat musik tradisional yang dari daerah Timur Tengah. Biasa dipakai waktu ada acara seni. Instrumen ini tersebar luas serta ditingkatkan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei serta Singapura.

Kita seringkali menjumpai pemakaian rebana saat ada pertunjukan Qidas. Di komune Aceh, Rebana diketahui dengan nama Rebana Kompang yang sudah lama jadi sisi dari alat musik tradisional aceh.

Demikian keterangan riwayat mengenai 10 alat musik tradisional Aceh. Mudah-mudahan artikel pada kesempatan ini berguna untuk kalian. Terima Kasih.

Gambar Gravatar
Saya selaku admin situs Ayakado dengan slogan yaitu “Mengulas Berita dan Informasi Untuk Pemuda Millennial”. Saat ini saya lebih condong membahas tentang hiburan, diantaranya ada Anime, Movie, Manga, Game, Dll.

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *